down of the fallen

Gue belum menyebut diri gue kritikus film. Gue hanya seseorang yang suka nonton suatu film untuk kemudian mengomentari film tersebut, baik itu lewat Facebook maupun blog gue ini. I did my review only for fun. Masalahnya, setahun belakangan ini gue susah banget terpuaskan dengan film-film baru yang dirilis. Kalo gak ceritanya yang bobrok, ya penyutradaraannya amburadul. Hehehe…

Pagi ini gue diundang untuk screening Transformers 2: Revenge of the Fallen. Salah satu film paling ditunggu dua tahun belakangan ini sejak film pertamanya dirilis pada 2007 lalu. Seperti kebanyakan orang, ekspetasi gue pun tinggi setelah melihat keberhasilan film pertamanya yang menghibur mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Di film kedua, ekspektasi gue pun sama. Gue ingin melihat film yang seru dengan special effect brilian. Tapi yang gue dapat hanyalah rasa yang berbeda.

Film kedua ini bagus, in term of special effect ya. Tapi ceritanya sangat melelahkan dan bertele-tele. Penulis dan sutradara sepertinya gak tau mau dibawa kemana film ini. Dialognya dan jalan ceritanya kurang greget yang mengakibatkan tidak representatifnya rasa kekhawatiran semua umat manusia bahwa planetnya terancam. Buktinya gue sebagai penonton (dan penghuni Bumi) tidak ikut merasa khawatir ketika planet yang gue diami terlihat terancam di film ini sepanjang menontonnya. Kalo kata orang mah kurang ikutan terlibat secara emosional. :p

large_365410

Cerita di Transformers 2 ini bagaikan kanvas bagi Michael Bay untuk dapat memamerkan kecanggihan special effect dan ledakan di sana-sini, yang dijamin lebih hebat dibandingkan film pertamanya. Entah serakah atau bagaimana, Bay perlu 2,5 jam untuk memenuhi filmnya dengan kecanggihan garapan special effectnya. Padahal film bisa diselesaikan dalam waktu paling lama 2 jam. Inget, PALING LAMA ya. Lagipula pamer special effect tanpa cerita yang berisi bagaikan makan sayur tanpa garam. Film hanya menghibur di sisi visual saja. Perasaan bosan dan lelah akan menyerang ketika film berjalan kurang lebih 1 jam. Banyak sekali adegan-adegan yang tidak penting yang ditambahkan Bay agar durasi film ini menjadi panjang.

large_375468

Di film pertama, bisa jadi penonton masih terkagum-kagum dengan special effect yang hore plus betapa hidupnya para robot-robot itu. Di film kedua ini, rasanya kok ya biasa aja. Hadirnya karakter-karakter robot baru juga gak nolong karena penulis membuat mereka sebagai tokoh yang numpang lewat saja. Bisa jadi ini adalah komitmen Bay untuk lebih mengedepankan para tokoh manusianya (dimana di film pertama, Bay mendapat kritikan pedas tentang pengembangan karakter tokoh manusia), akan tetapi akting Megan Fox dan Shia LeBeauf juga biasa saja. Akting pemeran pembantunya malah bisa dibilang lebay.

Selain itu, kesampingkan logika karena emang dari awalnya film ini tak ada logika. *Agness kali ah*. Gak usah bertanya-tanya di dalam bioskop gimana orang yang terlempar dari ketinggian 4 meter masih sehat walafiat. Yang ada lo malah bisa diusir sama penonton lain.

large_365412

Intinya, menonton Transformers 2 akan sangat melelahkan bila anda bukanlah orang yang gampang terkagum-kagum dengan efek visual yang megah. Film ini hanya mampu mencukupi ekspetasi anak-anak yang menginginkan pertempuran robotnya lebih banyak dan lebih wah. Nilai 6/10 rasanya cukup pas buat Transformers 2. Oya, untuk yang lagi pedekate mungkin bisa mengajak adik-adik gebetan anda menonton karena dijamin mereka pasti menyukai film ini, dan tentunya lo semua jadi disukai sama mereka!

large_378057Saingan barunya Mikaela. Ada kejutan seru dari wanita ini.. (kalo pinter sih udah ketebak dari pertama liat cewek ini. ehhehhe)

p.s:

YANG GUE SUKA CUMA LIHAT MEGAN FOX SAMA CEWEK BARUNYA SHIA. DAMN, THEY’RE HOOOOOOTTTTT!!! :)

11 comments

  1. wahahaha…. komen terakhir lo emang representatif elo banget yeee….

    hiks…padahal gue da tunggu2 ini filem lohhhh

  2. ya.. Megan Fox,, but she is a MAN… O man!

  3. coba tonton trailer 2012 deh, lebih yahud dan lebih bikin deg-degan bok, secara menyangkut hari akhir gitu. tapi klo cerita sih kayanya ujung-ujungnya jadi kaya war of the worlds sih.

  4. blom nonton dan gak gitu tertarik juga sih. tapi kalo adek gw memberi pernilaian :
    cerita = 40
    efek = 90
    megan fox = 200
    hehehe

  5. gw dah nonton dua kali,,,lumayanlah seru menghibur walau rada lama bikin pegel leher

  6. sama nyet, agak capek nih gue nontonnya… huuu

  7. agak lama ya bok, ceritanya.
    cuma gue sedi pas optimus primenya mati
    *spoilerrrrrr….*

  8. iya gue setuju…efeknya bagus tapi jalan ceritanya itu kurang begitu oke. Aktingnya megan-shia kalo lagi berdua malah menurut gue ga ada chemistrynya sama sekali…

  9. Sependapat buanget! XD

  10. Yup, bener banget kritiknya. Kayaknya bagus nih jadi kritikus film. Hehehe…

    Tapi aku orang yang gampang di entertain secara visual sih, mungkin dia tujuannya ke orang-orang yang doyan liatin kecanggihan visual daripada ke orang yang mementingkan plot. Karena aku sendiri puas banget nontonnya, in terms of the visual effect ya, bukan soal cerita, karena kalo kita di sini mao ngomongin logika, yah dari ide cerita juga udah gak logis, jadi kayaknya gak terlalu bisa dimasukin logika yang banget-banget, namanya juga pelem sci-fi.

    Acting Shia keren, tapi ngeliat actingnya Megan Fox, aih, jelek amat…! They’re selling Megan Fox’s body. :( Dan bener banget, liat si Megan sama Shia, gak ada chemistry! :(

    Overall I’m amazed by the effect, it’s absolutely entertaining! :)

  11. shia terlalu culun n cupu untuk megan fox.
    shia jd kayak adeknya :p

Leave a comment